Asuhan Bayi Baru Lahir

Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan

1. Pengkajian segera BBL

a. Penilaian awal

Nilai kondisi bayi :

APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?

APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?

APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?


APGAR SCORE

· Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)

· Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)

Dilakukan pada :

· 1 menit kelahiran

yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan

· Menit ke-5

· Menit ke-10

· penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis

SKOR APGAR


TANDA 0 1 2


Appearance Biru,pucat Badan pucat,tungkai biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba <> 100

Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat

Activity Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan

Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat


Preosedur penilaian APGAR

· Pastikan pencahayaan baik

· Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya

· Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya

· Ulangi pada menit kelima

· Ulangi pada menit kesepuluh

· Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai


Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

· Nilai tertinggi adalah 10

· Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

· Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi

· Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi

2. Asuhan segera Bayi Baru Lahir

· Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.

· Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan

· Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin

b. Membersihkan jalan nafas

1) Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu

2) Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa

3) Periksa ulang pernafasan

4) Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir

Jika tdk dpt menangis spontan dallakukan :

1) letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat

2) gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi

3) bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril

4) tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar


Kebiasaan yang harus dihindari

LANGKAH-LANGKAH ALASAN TIDAK DIANJURKAN

- Menepuk pantat bayi Trauma/cedera

- Menekan dada Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian

- Menekan kaki bayi ke bagian perutnya Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, erdarahan

- Membuka sphincter anusnya Merusak /melukai sphincter ani
Menggunakan bungkusan panas/dingin Membakar/hipotermi

- Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi hipotermi

- Memberi minuman air bawang Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis


Penghisapan lendir

1. Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya

2. Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung

3. Memantau mencatat usaha nafas yg pertama

4. Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan

c. Perawatan tali pusat

Setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :

· celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya

· bilas tangan dengan air matang /DTT

· keringkan tangan (bersarung tangan)

· letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat

· ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan

· Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan

· Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%

· Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup

d. Mempertahankan suhu tubuh

· Dengan cara :

· Keringkan bayi secara seksama

· Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat

· Tutup bagian kepala bayi

· Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya

· Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian

· Tempatkan bayi di lingk yg hangat

e. Pencegahan infeksi

· Memberikan obat tetes mata/salep

· diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.

· Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir


BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.

· Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi

· Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan

· Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih

· Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih

· Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)


2. Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran

Tujuan :

Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan

1. Pemantauan 2 jam pertama meliputi :

2. Kemampuan menghisap (kuat/lemah)

3. Bayi tampak aktif/lunglai

4. Bayi kemerahan /biru


Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :

· By kecil masa kehamilan/KB

· Gangguan pernafasan

· Hipotermia

· Infeksi

· Cacat bawaan/trauma lahir


Jika tidak ada masalah,

a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya

b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :

· hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C

· bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup

c. Lakukan pemeriksaan fisik

· gunakan tempat yg hangat & bersih

· cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut

· LIHAT, DENGAR, & RASAkan

· Rekam /catat hasil pengamatan

· jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut

d. Pemberian vitamin K

1. untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K

2. Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari

3. Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM

e. Identifikasi BBL

· Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia

· Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas

· Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu

· Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi

f. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :

1) Pemberian nutrisi

· Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)

· Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam

· Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.

· Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan

2) Mempertahankan kehangatan tubuh bayi

· Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ºC

· Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu

· Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)

3). Mencegah infeksi

· Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB

· Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

· Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari

· Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.

· Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu


7. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua

· Pernafasan sulit/ > 60x/menit

· Suhu > 38 °C atau < Hisapann Warna kulit biru/pucat n36,5 °C lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering Tali pusat merah, bengkak, keluarnwarna hijau tua, ada lendir darah Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jamncairan, bau busuk

· Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang 8. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B

Daftar pustaka

1. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh

2. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta

3. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta

4. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta

http://ayumarthasari.blogspot.com/2010/04/asuhan-bayi-baru-lahir.html

Adaptasi Fisiolologi BBL Trhadap Kehidupan Luar

Saat-saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode transisi. Bidan harus selalu berupaya untuk mengetahui periode transisi ini berlangsung sangat cepat.

Adaftasi fisiologis BBL adalah sangat berguna bagi bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus. Artinya nantinya bayi harus dapat melaksanakan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang utama adalah menjaga bayi agar tetap hangat, mampu melakukan pernafasan dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya.

Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada :

1. Pernapasan

a. Perkembangan paru-paru

Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari faring yang bercabang cabang membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai jumlah bronchiolus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua dan ketiga. Kematangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru-paru tidak mencukupinya jumlah surfaktan.

b. Awal adanya nafas

Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi :

Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan otak.

Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan teratur dan berkesinambungan. Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal.

c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru matang sekitar 30-40 minggu kehamilan. Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan. Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan yang menyebabkan sulit bernafas.

d. Dari cairan menuju udara

Bayi cukup bulan mempunyai cairan di dalam paru-parunya. Pada saat bayi mlalui jalan lahir selama persalinan, sekitar 1/3 ciran ini akan diperas keluar paru-paru. Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.

e. Fungsi pernafasan dalam kaitannya fungsi kardiovaskuler

Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-parudan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.

2. Sirkulasi peredaran darah

Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar :

a. Penutupan foramren ovale pada atrium jantung

b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta


Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah adalah :

a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun.

Karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.

b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya system pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.

3. Termoregulasi

Bayi belum lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan cepat mengalami stress dikarenakan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin mengakibatkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.


Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal

Pencegahan Kehilangan Panas

Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.

Mekanisme Kehilangan Panas

Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut :

a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena menguapkan cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.

b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur.

c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.

d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperature tubuh lebih rendah dari temperature tubuh bayi. Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka.

4. Metabolisme Glukosa

Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir , glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.

Perlindungan Termal

Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna, untuk itu perlu dilakukan pencegahan kehilangan panas pada tubuh bayi karena dapat mengalami hipotermi. Bayi dengan hipotermi sangat beririko tinggi mengalami keskitan berat bahkan kematian. Hipotermi mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun didalam ruangan yang relatif hangat. Cegah kehilangan panas pada bayi dengan upaya antara lain:

1. Keringkan bayi dengan seksama

Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas yang disebabkan oleh evaporasi atau cairan ketuban pada tubuh bayi, keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan diatas perut ibu. Mengeringkan dengan menyeka tubuh bayi juga merupakan rangsangan taktil untuk memulai bayi memulai pernafasannya.

2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

Segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat kering dan bersih. Kain basah didekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui proses radiasi. Ganti handuk, selimut atau kain yang telah basah diganti dengan selimut atau kain yang baru (hangat, bersih dan kering)

3. Selimuti bagian kepala bayi

Bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.

4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas dan anjurkan ibu untuk menyusui bayinya segera setelah lahir sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu siratu jam pertama kelahiran

5. Cara menimbang dan memandikan bayi baru lahir

Karena bayi baru lahir cepat kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian), sebelum melakukan penimbangan selimut bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dihitung dari selisih berat bayi saat berpakaian/diselimuti dikurangi berat kain/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan 6 jam setelah lahir. Memandikan bayi pada jam pertama setelah kelahiran dapat menyebabkan hipotermi yang sangat membahayakan kesehatannya.

6. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat

Idealnya bayi yang baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya cara ini adalah cara paling mudah untuk menjaga bayi tetep hangat

http://lusi-lestari.blogspot.com/2010/01/termoregulasi.html

Pemeliharaan Pernafasan

Semua petugas yang bekerja di kamar bersalin hendaknya terlatih mengenai teknik penilaian dan resusitasi. Kalau faktor resiko meningkatkn kemungkinan kelahiran bayi yang depresi, dokter anak yang terlatih mengenai resusitasi neonatal harus dipanggil. Setelah kelahiran neonatus yang norml, perhatian harus ditujukan pada langkah-langkah perting berikut untuk memastikan adaptasi neonatal yang optimal. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian :

1. Membersihkan saluran nafas

Proses penurunan melalui jalan lahir menyebabkan kompresi dinding dada, mengakibatkan pembuangan cairan dari mulut dan hidung. Bila kepala keluar dari vagina, dokter harus menggunakan handuk atau kain kassa untuk membuang sekresi dari faring lewat mulut. Penyedot lendir tidak boleh digunakan untuk penyedotan hidung karena perangsangan hidung dapat menginisiasi hembusan nafas dan dapat menyebabkan terjadinya bradikardi dan juga dapat menyebabkan aspirasi mekonium

2. Memastikan permulaan pernafasan

Pernfasan biasanya dimulai beberapa detik dari kelahiran tetapi mungkin tertunda selama sampai 60 detik. Bila tidak ada data klinik untuk menunjukkan suatu kelainan biokimia (hipoksia asidosis) yng terbaik biasanya mengambil kebijaksanaan untuk menunggu dan memberi kesempatan kepada bayi untuk bernafas secara spontan

3. Membuat saluran nafas

Pada setiap bayi dengn kemungkinan asfiksia yang tinggi maka penyedotan saluran nafas harus dimulai setelah kelahiran kepala. Bayi yang mengalami sesak nafas biasanya mempunyai mekonium yang terdapat dalam saluran nafas bagian atas, yang harus dibersihkan dengan keteter penyedot oral sebelum kelahiran bahu. Segera setelah kelahiran bayi, suatu pipa endotrakeal harus segera dimasukan untuk membuang lendir yang kental atau mekonium dari trakea dan saluran nafas bagian atas

4. Memulai pernafasan

Setelah jalan nafas dibuat, ventilasi kantung masker atau ventilasi lewat pipa endotrakeal harus diinisiasi untuk memberikan oksigen ke paru-paru. Biasanya frekuensi denyut jantung meningkat dengan cepat setelah apneu dikorelasi dan ventilasi kantung masker (bag mask) berkala dengan oksigen tambahan diberikan hingga pernafasan spontan dimulai.

Related : Asuhan Bayi Baru Lahir

0 Komentar untuk "Asuhan Bayi Baru Lahir"