Kesehatan Reproduksi

Penanganan dan Pencegahan Kejadian Infeksi Menular Seksual

BAB I

PENDAHULUAN

Apa Itu IMS ?

IMS adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (oral) atau lewat dubur (anal).

IMS juga disebut penyakit kelamin atau disebut juga Penyakit menular seksual (PMS) atau dalam bahasa Inggrisnya sexually transmitted disease (STD), sexually transmitted infection (STI) or venereal disease (VD). Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah Infeksi Menular Seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada di alat kelamin. Tanda-tandanya juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati,otak dan bagian tubuh lainnya.

Jenisnya sangat banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar kemungkinan tertular (bisa saja tertular berbagai macam virus, bakteri, jamur, dan protozoa dalam tubuh kita). Ada jenis yang efeknya terasa dalam 3 hari sesudah terpajan (terkena), ada pula yang membutuhkan waktu lama. Sebaiknya IMS cepat diobati karena menjadi pintu gerbang masuknya HIV ke dalam tubuh kita.

Contohnya HIV/AIDS dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari alat kelaminnya. Artinya, alat kelaminnya masih tampak sehat meskipun orangnya membawa bibit penyakit-penyakit ini.


BAB II

PEMBAHASAN

Penanganan IMS yang Benar

1. Segera pergi ke dokter untuk diobati

· Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita (jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk memastikan IMS yang diderita.

· Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang diderita

· Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.

2. Ikuti saran dokter

Jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) , maka kuman penyebab IMS akan kebal terhadap obat-obatan.

3. Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan IMS

Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks Anda.

4. Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah)

Pasangan seksual Anda juga harus diperiksa dan berobat ke dokter. Jika tidak, IMS yang diderita akan ulang-alik dari kita ke pasangan kita, kemudian dari pasangan kita ke kita dan seterusnya. Kedua belah pihak harus disembuhkan agar tidak saling menulari kembali.


Pencegahan IMS

A

Absen dari seks, alias tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada cairan kelamin yang masuk ke dalam tubuh. ini sama denganPantang Seks atau Puasa Seks saat jauh dari pasangan

B

Berlaku saling setia, atau berhubungan hanya dengan seseorang yang dapat dipastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja kalau sudah menikah atau kita tidak bisa berpantang seks.

C

Cegah infeksi dengan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks. BIla kita tidak dapat memastikan kesetiaan pasangan kita, atau tidak tahu apakah ia pernah menerima transfusi darah, tato, suntikan dengan jarum yang tidak steril, gunakan kondom. Juga bila kita tidak bisa setia kepada pasangan kita. Gunakan kondom untuk hubungan seksual baik lewat liang senggama, lewat mulut maupun lewat dubur.

Pencegahan Penularan Cara lainnya :

  1. Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari IMS ke dalam tubuh kita.
  2. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar.
  3. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril terhadap diri kita. Misalnya Jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang abru biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita.
  4. Edukasi, embuskan informasi mengenai HIV/AIDS dan IMS kepada kawan-kawan Anda.


Penularan IMS

Kita bisa terkena IMS melalui hubungan seks yang tidak aman. Yang dimaksudkan tidak aman adalah :

  • Hubungan seks lewat liang senggama tanpa kondom (zakar masuk ke vagina atau liang senggama)
  • Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur)
  • Seks oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutupi kondom)

Tidak benar kalau IMS ditularkan lewat cara-cara berikut :

ims21.gif (8381 bytes)

ims22.gif (8729 bytes)

ims23.gif (7760 bytes)

Duduk di samping orang yang terkena IMS

Menggunakan WC Umum

Bekerja terlalu keras

ims26.gif (7825 bytes)

ims25.gif (7524 bytes)

ims24.gif (7859 bytes)

Menggunakan kolam renang umum

Memegang gagang pintu

Salaman


TABEL IMS

Nama IMS

Gejala Umum

Gejala Khusus

Jenis Tes

Chlamidya (klamidia)

ims1.gif (18295 bytes)

Nyeri saat Kencing

Keluar cairan lendir & bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau.

Pemeriksaan cairan atau lendir

Raja singa (sifilis)

ims5.gif (15495 bytes)

Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang terasa nyeri di sekitar kelamin.

Pada stadium lanjut akan nampak kelamin kulit seperti koreng berwarna merah
(luka terbuka)

Tes darah

Kencing Nanah (GO)

ims2.gif (19022 bytes)

Nyeri yang sangat saat kencing

Tampak cairan berupa nanah kental pada kemaluan. Cairan juga bisa keluar dari dubur

Pemeriksaan Nanah


Herpes genital

Badan lemes, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam

Tampak kelainan kulit yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong kecil sebesar 2-5 mm

Tes darah

Kutil kelamin/Jengger Ayam

ims3.gif (16478 bytes)

Timbul kutil pada daerah terinfeksi

Dalam kasus lanjut, kutil bergerombol seperti jengger ayam di daerah kemaluan dan daerah anus

Pemeriksaan jaringan dan tes darah

Hepatitis

Badan lemes, kurang gairah dan kadang demam

Pada kasus parah, tampak kulit selaput mata berwarna kuning

Tes darah

HIV / AIDS

Viruss.gif (8902 bytes)

Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala sama sekali

Penderita yang sudah menunjukkan gejala AIDS, nampak gejala yang sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.

Tes darah untuk mendeteksi virus HIV : Elisa danWestern Blood


BAB III


KESIMPULAN

Infeksi Menular Seksual atau IMS merupakan penyakit kelamin, karena IMS merupakan penyakit yang diakibatkan adanya hubungan seksual, baik melalui seks vaginal (melalui vagina), anal (melalui dubur), ataupun oral (melalui mulut). Namun dapat pula terjadi melalui cara transmisi lain.

Walaupun IMS dikenal sebagai penyakit kelamin, namun bukan berarti penyakit tersebut hanya dapat terjadi dan terlihat akibatnya pada alat kelamin. Tanda-tanda IMS dapat juga terlihat di mata, tenggorokan, mulut, saluran pencernaan, hati, bahkan otak, dan organ tubuh lainnya. Seperti contohnya adalah HIV/AIDS, alat kelamin terlihat sehat, namun gejala penurunan kekebalan tubuh dapat terlihat di beberapa organ tubuh penderita HIV/AIDS, dan singkat kata orang tersebut telah membawa bibit penyakit IMS yang akan sangat mudah ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.

Dahulu jenis penyakit ini terdiri dari 5 jenis IMS yakni gonore (kencing nanah), sifilis (raja singa), ulkus mole, limfogranuloma inguinale (bungkul) dan granuloma inguinale. Namun, dengan semakin majunya zaman dan teknologi kedokteran, penelitian pun berkembang, di akhir abad 20-an ditemukan bahwa ketika sepasang orang melakukan hubungan seksual, dapat terjadi infeksi lebih dari 20 kuman. Sehingga muncullah istilah Penyakit Menular Seksual (PMS), dan kemudian diistilahkan IMS karena kumpulan penyakit tersebut adalah akibat dari infeksi. Setelah terinfeksi penyakit tersebut, gejala tidak langsung terlihat, terdapat tenggang waktu, yang disebut masa tunas. Masa tunas ini bervariasi sesuai dengan jenis IMS. Namun ada beberapa jenis IMS yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik).

Related : Kesehatan Reproduksi

0 Komentar untuk "Kesehatan Reproduksi"